FUNDAMENTAL PERUBAHAN HIDUP
Selama Anda terus melakukan apa yang selama ini Anda
lakukan, Anda akan mendapatkan apa yang selama ini Anda dapatkan. Jika Anda
tidak suka dengan apa yang Anda dapatkan, Anda perlu mengubah apa yang Anda
lakukan selama ini. (Zig Ziglar)
Para pembaca yang budiman, dalam tulisan ini saya akan membahas
mengenai pentingnya setiap pribadi yang ingin sukses, memperkuat pondasi
perubahan terlebih dahulu, sebelum perubahan itu sendiri Anda lakukan. Anda
bayangkan sebuah bangunan rumah atau gedung tinggi yang megah, bahkan
candi-candi peninggalan sejarah seperti Prambanan, Borobudur, apa yang terjadi
jika pondasi bangunan tidak kuat ? bangunan itu tentunya tidak akan dapat bertahan
lama, dan ketika digoyang oleh gempa dengan kekuatan kecil saja, mampu membuat
retak, rusak bahkan merontokkan bagian bahkan seluruh bangunan tersebut. Begitu
juga dalam diri manusia, jika pondasi perubahan tidak kuat, sebentar saja bisa
galau, merasa putus asa, belum melakukan tetapi bayangan kegagalan selalu menghantui.
Hal seperti ini tentu sangat tidak baik bagi upaya peningkatan kualitas hidup
seseorang di tengah perubahan zaman yang tidak bisa dibendung oleh siapapun.
Tujuan penguatan pondasi perubahan dimaksudkan, agar proses perjalanan menuju sebuah keberhasilan atau kesuksesan yang tidak mudah itu, dapat diikuti dengan tumbuhnya semangat yang tinggi dalam diri kita, sehingga tidak mudah putus asa bahkan berhenti di jalan. Tumbuhnya semangat yang tinggi dalam diri seseorang untuk melakukan perubahan, akan menimbulkan percepatan dalam mencapai keberhasilan tersebut. Dan itu haruslah dimulai dari pemahaman diri kita sendiri, akan pentingnya melakukan perubahan total baik dalam hal cara berpikir, cara merasakan, cara berperilaku dan cara bertindak sebagai bagian penting dari sebuah proses pencapai keberhasilan.
Berubah Itu Tidak Mudah Tetapi Bisa
Banyak orang hanya bisa terdiam menerima kondisi yang
sangat tidak nyaman, namun dilain waktu ia menggerutu, menyalahi nasib, muncul
rasa kesal, kecewa dan sebagainya. Di sisi lain, ada orang-orang yang begitu
nyamannya sehingga terlena bahwa kenyamanan itu hanya bersifat sementara, dan pada
waktunya datanglah perubahan keadaan dan lingkungan, yang membuat orang
tersebut masuk dalam zona tidak nyaman tetapi uniknya dia tetap menikmati zona
itu, mengapa ? pertama, bisa jadi ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, kedua
bisa jadi ia tahu tetapi enggan untuk berpikir bagaimana caranya keluar dari
zona yang tidak nyaman, ketiga bisa jadi ia tahu kondisi tidak enaknya di zona
tidak nyaman tetapi ia enggan berubah karena merasa tidak yakin apa yang akan
dilakukannya nanti, tidak akan berdampak apa-apa terhadap dirinya, jadi lebih
baik dijalani saja meskipun tidak nyaman dan menderita. Berbeda dengan
orang-orang yang bermental sukses, disetiap kondisi baik ketika berada di zona
nyaman maupun tidak nyaman, ia tetap memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas
dirinya, karena ia menyadari bahwa perubahan pada waktunya akan terjadi, dan
orang sukses adalah orang yang siap menghadapi perubahan karena ia telah
memperkuat pondasi perubahan sejak jauh-jauh hari.
Berubah itu memang tidak mudah, dan tidak enak jika tidak didukung dengan semangat yang tinggi dari dalam diri sendiri. Perubahan juga sulit dilakukan jika seseorang tidak mengalami kondisi “krisis” yang mengancam dirinya. Dalam aksara Cina, kata “krisis” bisa bermakna “kesempatan”. Artinya dibalik krisis yang nampaknya menyulitkan terkandung kesempatan besar untuk mendapatkan hikmahnya dan melahirkan kesuksesan baru yang bisa jadi pada mulanya tidak pernah terpikirkan.
Mari kita test bukti perubahan itu tidak enak dan kadang dianggap aneh bahkan dianggap buang waktu bagi orang tertentu yang enggan berubah. Silahkan Anda ambil kertas kosong, lalu buatkan tanda tangan sebanyak 10 kali ? bagaimana ? mudah bukan ? mengapa ? sebab Anda sudah terbiasa melakukan pengulangan membuat tanda tangan. Bayangkan waktu pertama kali membuat tanda tangan, sulit bukan ? Ya betul, memulai itu sulit tetapi mendadak harus berubah itu jauh lebih sulit. Mari kita buktikan.
Sekarang, coba Anda buat tanda tangan sebanyak 10 kali, tetapi menggunakan tangan yang berbeda dari yang biasa dilakukan. Jika biasanya Anda menggunakan tangan kanan, sekarang gunakan tangan kiri begitu sebaliknya. Lihat apa yang terjadi ? Respon atas intrusi itu macam-macam, ada yang menggerutu sambil terus tanda tangan, “ada-ada saja sudah enak-enak tangan kanan pakai dirubah tangan kiri, kurang kerjaan”. Ada juga yang dengan senang hati dan semangat mengikuti intruksi, meskipun masih ada terdengar suara gerutuannya, “wah, ancur tanda tangan gue”. Sekarang Anda bayangkan, seandainya pada suatu ketika tangan Anda bermasalah, misalnya sakit “cantengan” yang sembuhnya cukup lama, maka apa yang terjadi ? sementara pekerjaan menulis tidak bisa dihindarkan. Apakah Anda tidak mau berubah masih memaksakan menulis dengan menggunakan tangan kanan yang sakit ? atau apakah Anda akan belajar abis-abisan menulis dengan tangan kiri, meskipun sangat sulit awalnya dan hasilnya buruk tetapi masih lumayan bisa dibaca ? Tentu semua itu tergantung pada diri Anda sendiri.
Mengapa Perubahan Hanya Sesaat ?
Mengapa perubahan hanya sesaat tidak permanen ? Sekalipun
sudah mengikuti training motivasi atau membaca buku motivasi atau mendengarkan
CD Audio Motivasi. Pertanyaan itu sangatlah cerdas, karena kondisi seperti itu pernah
terjadi juga pada diri saya, berubah itu memang tidak semudah yang dikatakan
para motivator, tetapi bukan juga tidak bisa kita lakukan, kalau tujuan
perubahan itu kita pahami akan memberikan dampak positif untuk diri kita, dan
orang-orang yang berhubungan dengan kita atau menjadi bagian hidup kita selama
ini.
Saya mencoba mencari tahu persoalan kondisi termotivasi sesaat tersebut, dan akhirnya saya mendapatkan pemahaman setelah saya mempelajari literatur-literatur motivasi yang berhubungan dengan kekuatan pikiran, di antaranya dari seorang pakar Mind Technology, Adi W Gunawan, seorang Peak Performance Coach Ariesandi Setyono, Seorang Motivator Dunia, Anthony Robbins dan seorang Pembicara Profesional, Brian Tracy. Itulah sebabnya dalam setiap training yang saya berikan, saya selalu menekankan kepada para peserta, tentang pentingnya membangun kesadaran diri, untuk dapat memahami mengapa mengikuti training itu penting dan bermanfaat bagi pengembangan dirinya, bukan hanya karena diperintah atasan. Pastikan muncul rasa kebutuhan bahwa training yang diikuti, sebagai suplemen untuk lebih menguatkan motivasi dari dalam diri Anda. Pastikan juga sebuah rasa yang menggelora dan bergairah menyikapi keputusan penting dalam diri Anda untuk melakukan perubahan yang sungguh-sungguh bukan hanya sesaat.
Berubah Dari Diri Sendiri
Penguatan pondasi perubahan seperti yang telah saya
jelaskan di atas, jika ditindak lanjuti dengan benar, akan memunculkan sebuah
keyakinan dalam diri, bahwa perubahan yang dilakukan nantinya bisa berhasil
diwujudkan atau dengan kata lain, kita bisa meraih sukses tepat pada waktunya.
Keyakinan yang begitu kuat dan tidak berlawanan dengan hati nurani, akan
mengubah perilaku kita, selanjutnya tindakan kita yang arahnya fokus pada
tujuan keberhasilan yang kita ingin raih. Artinya, semua berawal diri kita sendiri
yang harus berani, memutuskan untuk merevolusi pondasi perubahan, dengan
terlebih dahulu memahami alasan utama pentingnya melakukan perubahan.
Coba Anda perhatikan kupu-kupu yang bebas terbang di taman bunga, sebelumnya melalui proses perubahan dari ulat kepompong sampai menjadi kupu-kupu yang warnanya indah. Perubahan ini hanya bisa terjadi jika di dalam diri seseorang tertanam keinginan yang begitu kuat, kesabaran, kerja keras dan cerdas, diiringi dengan kepasrahan kepada Tuhan, agar dirinya merasakan sebuah kondisi baru yang “sangat nikmat” melebihi dari kondisi yang sedang atau telah dialaminya selama ini. Namun demikian, pondasi perubahan dalam kehidupan seseorang juga bisa terjadi, ketika orang tersebut memasuki kondisi yang sangat tidak nyaman, sangat tidak bahagia, sangat menyakitkan dan sangat lainnya yang tidak enak, sebab jika sudah ada kata “sangat” berarti sudah tidak ada pilihan lain yaitu “berubah” atau “menderita selamanya”.
Anthony Robbins seorang Motivator Dunia dalam bukunya “Awaken The Giant Within (Bangunkan Kuasa Raksasa Di dalam Diri)”, mengatakan Jika Anda mengambil tindakan untuk mengubah kehidupan Anda, itu mungkin karena Anda telah membentur tingkatan kepedihan yang tidak mau lagi Anda toleransi. Inilah momen ajaib ketika kepedihan terjadi akan mendorong kita untuk mengambil tindakan baru dan menghasilkan hasil-hasil baru. Kita bahkan menjadi lebih terdorong lagi untuk bertindak jika dimomen yang sama, kita mulai mengharapkan bagaimana berubah itu juga akan menciptakan banyak kenikmatan bagi kehidupan kita.
Saya berikan satu ilustrasi contoh, sebut saja Doni yang kerap sakit gigi. Meskipun sakit giginya rutin datang setiap minggu, ia tetap kekeh tidak mau kedokter gigi, alasannya takut dicabut. Menurut ia, cukup minum obat gigi sudah selesai, aman. Nah, permasalahannya, ketika gigi Doni yang sakit sudah lebih dari satu, yaitu gigi kanan dan kiri, atas dan bawah, sehingga Doni merasakan sakit yang “sangat” menyiksa, susah makan, susah tidur, dan segala susah lainnya, setiap hari ia rasakan, maka akhirnya memunculkan komitmen perubahan dari diri Doni sendiri, “saya harus pergi ke dokter”. Ketika ia fokus dan sungguh-sungguh ingin berubah agar bebas dari sakit, maka bayangan rasa takut giginya dicabut mulai berkurang, karena Doni telah pasrah yang penting bisa sembuh. Setelah dironsen, dokter memutuskan giginya cukup hanya ditambal permanen dan tak perlu dicabut. Setelah beberapa kali harus datang ke dokter gigi karena sebelum ditambal harus dirawat, dan setelah melalui proses penambalan permanen, dan tidak enaknya menelan rasa cengkeh, maka akhirnya kenikmatan itupun datang. Doni, bebas dari rasa sakit gigi dan kembali bisa makan menu favoritnya tanda diganggu rasa sakit, dan tentunya bisa bekerja dengan nyaman.
Jika pondasi perubahan itu benar-benar dipahami dan bersumber dari diri kita sendiri, maka akan memunculkan pikiran yang fokus pada arah perubahaan yang diharapkan, sehingga timbul sebuah rasa yang menyenangkan dalam bentuk visualisasi, dan memperkuat perasaan tidak nyaman apabila terus mempertahankan kondisi yang ada. Keinginan yang semakin kuat akan memunculkan visualisasi yang juga kuat, berupa gambar-gambar layaknya video yang diputar di pikiran kita, dan hebatnya akan menimbulkan efek kegairahan dalam perilaku dan tindakan kita. Jika kondisi ini sudah searah dan terprogram di pikiran yang terdalam, artinya tidak hanya sebatas pikiran sadar tetapi sudah melalui proses pemrograman dalam pikiran bawah sadar dan sejalan dengan hati nurani, maka selanjutnya akan memunculkan keyakinan atau belief yang akan mendukung kita untuk bisa mencapai keinginan yang kuat tadi. Di sinilah kemudian berlaku The law of Attraction (LOA) atau hukum Daya Tarik. Artinya, setiap perubahan baik yang Anda lakukan akan menarik semua sumber daya kepada Anda untuk mewujudkan hasil perubahan yang Anda inginkan.
Tips Membuat Komitmen Perubahan
Sebuah perubahan harus dimulai dari komitmen dari dalam
diri kita sendiri. Saya ingin
memberikan solusi kepada Anda tips bagaimana memulai memperkuat sebuah
perubahan yang datang dari diri sendiri.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Tuliskan peristiwa atau kejadiaan atau suatau keadaan yang membuat Anda memutuskan untuk melakukan sebuah perubahan dalam diri Anda. Peristiwa itu bisa menyenangkan, artinya Anda ingin melakukan peningkatan kualitas dari yang sudah Anda lakukan sekarang. Bisa juga peristiwa itu menyakitkan atau memunculkan keadaan krisis, artinya Anda ingin merubah sikap hidup Anda agar kondisi menyakitkan itu tidak terulang lagi dan Anda bisa bangkit dari kondisi tersebut menjadi lebih baik.
Contoh Pikiran Perubahan dari Kondisi Krisis :
Toni seorang
Account Officer sebuah bank, dipanggil atasannya. Atasannya mengatakan, Toni
akan dipecat dari pekerjaannya jika dalam waktu tiga bulan kedepan tidak ada
perubahan signifikan atas kinerjanya.
Contoh Pikiran Perubahan dari Kondisi Nyaman :
Santi saat ini
sudah bekerja di sebuah perusahaan sebagai Staf Administrasi. Ia merasakan ada yang kurang pada dirinya
yaitu pendidikannya. Meskipun di kantor nyaman tetapi ia merasa ada yang kurang
dalam hal wawasan terkait pekerjaannya.
Bagaimana dengan Anda ?
Peristiwa apa
yang menurut Anda menjadi tonggak pemikiran Anda harus berubah :
.......................................................................................................................................
2. Carilah tempat yang hening, kemudian Anda renungkan baik-baik peristiwa yang telah anda tulis tersebut di atas, apa sengsaranya jika Anda tidak segera melakukan perubahan dan apa nikmatnya jika Anda segera memutukan melakukan perubahan dan bertindak yang mengarah pada tujuan perubahan itu. Apa komitmen Anda setelah melakukan perenungan ? Bersedia berubah atau diam ditempat
Tuliskan 5 kenikmatan jika Anda memutuskan berubah
Contoh : Karir berkembang ; Banyak pelanggan;
Kesejahteraan meningkat dsb.
Tuliskan 5 kesengsaraan jika Anda memutuskan tidak berubah
Tuliskan komitmen Anda dalam bentuk kalimat positif
Contoh 1 :
Kesalahan saya di
masa lalu adalah modal penguat spirit diri saya untuk mencapai sukses pada tiga
bulan kedepan dengan melakukan penjualan sebesar Rp. ........... . Sukses adalah hak saya.
bulan kedepan dengan melakukan penjualan sebesar Rp. ........... . Sukses adalah hak saya.
Contoh 2 :
Keterbatasan
pendidikan saya saat ini adalah kunci sukses untuk saya agar bisa menjadi seorang
Sarjana
Ekonomi.
Ekonomi.
Tuliskan Komitmen Positif Anda :