KEKUATAN PIKIRAN
Oleh : Wangsit Supeno
Dunia kita ini bukanlah tumpukan batu yang
merupakan benda mati. Ia adalah sistem energi yang hidup dan dinamis. Setiap pemikiran
yang Anda pikirkan memberikan kesan kepada sistem ini, dan dampaknya tak
terelakkan. Tak peduli Anda suka atau tidak, selamanya Anda menciptakan
realitas melalui apa yang Anda pikirkan. Langkah awal untuk memulai kehidupan
yang baru dan lebih sukses benar-benar mudah.
Anda hanya perlu memperhatikan aliran pemikiran-pemikiran di dalam
pikiran Anda dan mengarahkannya.
Berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu
sekejap. Namun, ia memiliki proses yang kuat. Berpikir melahirkan pengetahuan,
pemahaman, nilai, keyakinan, dan prinsip. Pikiran menjadi titik tolak bagi
tujuan dan mimpi-mimpi. Ia menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi,
perjalanan hidup, pemaknaan, serta cara memahami kebahagiaan dan kesengsaraan.
Pikiran bisa jadi penyebab penyakit kejiwaan dan fisik. Pikiran bahagia membuat
kita bahagia dan pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran takut membuat
kita takut dan pikiran berani membuat kita berani. Socrates berkata, “Dengan pikiran, seseorang bisa menjadikan
dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.” Pikiranlah yang menjadi
pendorong setiap perbuatan dan dampaknya.
Tahukah Anda bahwa rata-rata kita berpikir
sekitar 60.000 hingga 80.000 kali setiap hari ? Mengejutkan, Bukan ? Ini
berarti bahwa kualitas pikiran kita memengaruhi bagaimana kita merasa dan
bertindak. Dialog internal dalam pikiran Anda memengaruhi autobiografi
perjalanan hidup Anda. Pikiran Anda dapat mendorong Anda menuju kesuksesan atau
membelenggu Anda. Jadi, untuk mengubah
hidup Anda, yang perlu Anda lakukan, ubah pikiran Anda.
Apakah Anda mengendalikan pikiran Anda ? Atau,
jangan-jangan pikiran Anda yang mengendalikan diri Anda ? Saat Anda yakin bahwa Anda-lah yang memegang
kendali, semua hal mungkin saja terjadi. Manusia sering kali secara alami
menyalahkan orang lain atau “nasib” tertentu untuk terjadinya kemarahan, stres,
kesedihan, rasa jijik, kecemasan, atau apapun. Meskipun hal tersebut merupakan
bagian dari keseharian kita, sebenarnya pikiran kitalah yang menentukan
bagaimana kita merasa dan bagaimana kita berperilaku selanjutnya.
Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian, dan
rasa percaya diri. Pada tahun 1986, sebuah penelitan dari Fakultas Kedokteran
di San Fransisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat
negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung
menyuruh kepada keburukan. Pikiran negatif itu turut memengaruhi perasaan,
perilaku, serta penyakit yang mendera jiwa dan raga. Jika demikian, kita harus
ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita.
Napoleon Hill, menyatakan bahwa sejatinya
“Pemikiran adalah segalanya.” Pemikiran adalah sesuatu yang sangat kuat, ketika
bercampur dengan kejelasan tujuan, kegigihan, dan sebuah keinginan membara
untuk diterjemahkan menjadi kekayaan, atau benda-benda lainnya. Ketika Anda
mulai berpikir untuk menjadi kaya, Anda akan melihat bahwa kekayaan dimulai
dengan kondisi pikiran, dengan ketegasan untuk mencapai tujuan, dan tanpa atau
sedikit saja kerja keras. Yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana cara meraih
kondisi pikiran yang akan menarik kekayaan.
Kesuksesan datang kepada mereka
yang sadar akan kesuksesan. Kegagalan datang kepada mereka yang membiarkan diri
dan mereka sadar akan kegagalan. Yang perlu Anda lakukan adalah mengubah pikiran
Anda dari sadar kegagalan menjadi sadar kesuksesan. Orang-orang yang menyatakan
mustahil untuk bisa berpikir menjadi kaya adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan berpikir hidupnya lebih condong
pada kemiskinan, kemalangan, kegagalan dan kekalahan. Kesuksesan tidak hanya berbentuk
pencapaian kekayaan saja, sebab kesuksesan banyak makna, bisa kesehatan,
intelektual atau religi.
Orang kerap menyebut pencapaian kesuksesan
sebagai sebuah keajaiban, sesungguhnya bukan keajaiban, tetapi bagaimana orang
itu memulai menanamkan sebuah ketegasan
berpikir dan keyakinan tentang tujuan hidupnya bisa dicapai, kemudian
semuanya berproses dengan sinkronisasi tindakan yang begitu gigih, dan
terjadilah kekuatan tarikan alam sehingga semuanya bisa terjadi. Ketika seseorang
benar-benar siap untuk sesuatu, maka sesuatu itu akan muncul dan tidak ada yang
mustahil jika Tuhan menghendaki.
Coba
pikirkan. Lihat di sekitar Anda. Semua yang Anda lihat bermula dari sebuah
pikiran di kepala seseorang. Disain sebuah kursi, sampul buku, jam tangan, lap top yang memungkinkan Anda
bekerja jauh dari rumah atau kantor, pesawat udara yang dapat terbang dengan
ketinggian hingga 30.000 kaki sehingga transportasi menjadi lebih cepat. Pertanyaannya,
apakah semua produk yang kita bisa rasakan saat ini, yang disebut bagus dan
canggih itu tanpa kegagalan dalam pembuatannya ? jawabnya, pasti semuanya melalui
sebuah proses yang namanya kegagalan, kekecewaan, kesalahan tetapi justeru
dengan itu semua maka bisa dihasilkan sebuah karya yang terbaik.
Setiap
orang sering melakukan kesalahan ini, yaitu berhenti ketika kita menghadapi sebuah kekalahan sementara. Sebelum
kesuksesan menghampiri kehidupan seseorang, orang itu sudah pasti akan menemui
banyak kekalahan sementara, bahkan kegagalan. Masalahnya, ketika seseorang merasa
kalah, yang paling mudah dan paling logis untuk dia lakukan adalah berhenti.
Itulah yang akan dilakukan sebagian besar orang. Ketahuilah, lebih dari lima
ratus orang paling sukses di dunia, kesuksesan yang diraih mereka justru datang
setelah mereka merasakan kekalahan. Orang-orang seperti Jack Welch, CEO General
Electric yang sangat sukses, yang diawal kariernya gagal secara dramatis ketika
sebuah pabrik plastik yang diawasi meledak.
Selama dua puluh tahun,
petenis legendaris Andre Agassi dari Amerika Serikat menempati urutan pertama
sebagai salah satu petenis dunia. Ketika dia
memainkan pertandingan profesionalnya yang pertama di California, Februari
1986, hanya sejumlah orang yang memperhatikan Andre Agassi. Ini karena
penampilan yang beda dari petenis saat itu. Dia memilili rambut pirang panjang
yang acak-acakan dan kegemarannya pada pakaian-pakaian yang aneh. Meski
karirnya tidak stabil, mengalami naik turun prestasi yang cukup signifikan, Agassi
berhasil membawa pulang delapan gelar Grand Slam sepanjang karirnya. Ia
mengalami keterpurukan dan sempat terlempar ke peringkat 141 dunia di tahun
1997.
Agassi menyadari betapa ia benar-benar
frustrasi dan kehilangan kepercayaan diri setelah delapan tahun secara
konsisten masuk sepuluh besar dunia tetapi tahun 1997 peringkatnya turun
drastis. Ia sadar harus bangkit untuk bisa keluar dari krisis yang menimpa
kehidupannya, dan telah membuatnya jatuh terlampau jauh dalam perolehan
peringkat. Tidak ada cara lain untuk itu ia harus menapak dari nol kembali. Ia
harus berlatih keras lagi dan menetapkan target setiap hari harus selalu
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Agassi akhirnya bangkit dari
keterpurukannya, dan pada tahun 1999 ia berhasil menapaki tangga menuju
peringkat satu dunia lagi. Ia melesat bagaikan roket dan langsung membawa
pulang US Open dan France Open. Bahkan Agassi
menambah jumlah tropi grand slam-nya menjadi delapan dengan menjuarai Australia
Terbuka bulan Januari sebelum untuk beberapa waktu merebut kembali peringkat
petenis teratas dunia. Kegagalan bukanlah penghalang kesuksesan
melainkan latihan untuk mencapai kesuksesan yang lebih baik lagi.
Sylvester
Stallone, Bruce Willis, Oprah Winfrey, Bill Clinton, Steven Jobs, Donald
Trumph, dan banyak lagi orang-orang yang juga berprestasi dan terkenal lainnya
yang harus gagal lebih dulu agar bisa memetik pelajaran yang pada akhirnya
menjadikan mereka sukses. Mereka semua pernah gagal, tetapi tak satupun yang
menyerah. Henry Ford, seorang pendiri Ford Motor Company, mengatakan bahwa
perlunya kita menerapkan prinsip-prinsip
kesuksesan yaitu mengetahui dengan jelas apa yang ingin Anda capai, Yakin pada
kemampuan Anda untuk melakukannya, dan tetap gigih sampai Anda mencapai tujuan
Anda.