MENJADI KARYAWAN PROFESIONAL
Wangsit Supeno, Februari 2017
Ada beberapa tipe orang
dalam bekerja :
Tipe
Tupai
Tipe karyawan yang tidak tahan lama dalam bekerja.
Bekerja hanya sedang suka saja, sesaat kemudian timbul kebosanan dan risain.
Alih-alih ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tetapi ia keluar dari
tempat bekerjanya secara mendadak tanpa memperdulikan tanggung jawabnya. Ia
bekerja lebih berfokus pada gaji semata, padahal kemampuannya belum mumpuni,
dan masih banyak kekurangan. Ia gampang sekali dipengaruhi orang lain, dan
diiming-imingi dengan harapan yang belum tentu membuatnya langgeng bekerja. Karena
fokusnya hanya gaji, maka pekerjaan yang dilakukan hanya bersifat rutinitas
saja, dan mau bekerja giat jika ada teguran atasan. Orangnya mudah emosi, mudah
tersinggung jika diingatkan. Tidak segan-segan mengancam berhenti merasa
dirinya dibutuhkan, padahal prestasinya tidak ada. Menurut Anda, siapa ya teman
Anda yang memiliki tipe sepert tupai ? atau Anda sendirikah orangnya ?
Tipe
Kipas Sate
Tahu ya kipas
sate, kipas ini untuk menyalakan arang sate yang apinya semula redup jadi
menyala agi. Karyawan tipe ini suka membuat suasana kantor panas, menghembuskan
isu-isu yang membuat orang lain tersinggung, suka mencela tetapi tidak bisa
memberikan saran perbaikan. Masalah yang kecil dikipasi agar menjadi besar sehingga
kelemahannya tertutupi bahkan terkadang atasannya tidak menyadari bahwa ia
sedang dikipasi agar marah pada orang lain, bisa jadi orang lain itu adalah
rekan kerja yang tidak disukainya. Menurut Anda, siapa ya teman Anda yang
memiliki tipe seperti kipas sate ? atau Anda sendirikah orangnya ?
Tipe
Suara Telolet
Tipe karyawan yang cerewet, rame, banyak bicara
tetapi terkadang menghabiskan waktu untuk mengerjakan yang menyenangkan dirinya
saja, bahkan mengajak temannya untuk hura-hura, sehingga mengganggu pekerjaan
temannya dan bahayanya disaat jam kerja terus saja berbicara yang tidak jelas
arahnya sampai-sampai mengabaikan tanggung jawab pekerjaannya. Ia selalu
menghabiskan waktu kerjanya untuk berbicara lewat handphone atau melalui media
sosial disaat jam kerja, dan terkadang tugas penting jadi tertunda. Menurut
Anda, siapa ya teman Anda yang memiliki tipe seperti Suara telolet ? atau Anda sendirikah orangnya ?
Tipe
Batu Permata
Tipe karyawan yang selalu mengasah kemampuan dan
motivasinya bekerja. Ia sangat tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
ditinggalkan. Ia pandai mengelola waktu kerjanya, supel dengan rekan kerja,
ramah dan selalu belajar dengan orang-orang yang lebih senior atau lebih
berpengalaman. Ia selalu mengasah pikirannya dengan belajar dan meningkatkan
motivasi diri. Ia orang yang tahan banting, tidak mudah putus asa dan kecewa
saat ditegur atasannya bahkan segera memperbaiki, percaya diri dan rendah hati.
Ia selalu mencari tantangan baru dalam pekerjaannya, penuh tanggung jawab, disiplin,
taat pada aturan dan jauh dari rasa mengeluh. Mengapa ? karena dia tahu apa
yang dikerjakannya akan menjadikan dirinya seperti batu permata yang mahal
harganya di kemudian hari. Anda kenal dengan orang tipe ini ? ataukah Anda yang
masuk tipe seperti ini ?
Tipe
Siput
Tipe Siput adalah tipe
karyawan yang kerjanya lambat sekali, ia tidak mau menambah ilmu, jika ada
pelatihan sering tidak ikut, jika terkena sangsi baru ikut. Kemampuannya sejak
pertama masuk kerja sampai puluhan tahun bekerja tidak ada perkembangan
signifikan. Gaji tidak naik ia mengeluh, inginnya dihargai tetapi tidak mau
sadar bahwa sikapnyalah yang menghambat kemajuan dirinya. Manusia itu sejak di
dalam kandungan sudah hebat, tidak ada manusia yang bodoh, yang menjadikan
manusia bodoh itu bukan orang lain tetapi dirinya sendiri. Saya contohkan yang
mudah, jika ada pembagian beras bermobil-mobil disuatu tempat, dan tipe orang
ini datang ke tempat itu pulangnya hanya membawa satu gelas saja. Mengapa ?
pertama datangnya terlambat, kedua yang dibawa hanya satu gelas, yang ketiga ia
tidak mau mengulangi lagi mengambil beras itu. Ia sudah puas dengan apa yang
dibawanya. Menurut Anda, siapa yang salah jika tipe orang seperti ini tidak
memiliki penghasilan yang memadai atau aset yang bernilai ? ya .. jangan
salahkan orang lain, tentu saja yang salah adalah dirinya sendiri. Semoga Anda
menjadi pribadi yang jauh dari tipe siput ya, melelahkan diri sendiri, melelahkan
rekan kerja dan atasan Anda. Nah, kira-kira siapa nih tipe karyawan seperti ini
di kantor Anda ? atau Anda barangkali ah semoga saja bukan ya.
Karyawan Profesional
Pertanyaan saya, setelah
membaca lima tipe karyawan di atas, Anda lebih suka dengan tipe karyawan yang
mana ? kalau saya lebih suka dengan Karyawan tipe Batu Permata. Karyawan tipe batu permata adalah tipe karyawan yang
dewasa. Karyawan dewasa adalah karyawan yang memiliki cara pandang bahwa
bekerja itu memiliki dampak jangka panjang untuk kehidupannya kelak, dan ia bekerja
bukan hanya persoalan mendapatkan gaji semata tetapi mendapatkan ilmu dari
pekerjaannya itu, bahkan mempelajari pekerjaan lainnya yang ada di perusahaan
itu. Semakin lama ia bekerja seharusnya bukan hanya penghasilan yang meningkat,
tetapi peluang dirinya untuk berkarir di perusahaan itu terus meningkat dan
yang terpenting pengetahuan, keterampilan, dan kualitas kepribadiannya juga terus
meningkat, sehingga ia pantas disebut karyawan profesional.
Kesempatan itu tidak
datang dua kali. Pengalaman saya dalam berkarir, secara mendadak saya diminta
menjabat Kepala bagian. Begitu juga pada saat dipromosikan menjadi Direksi
semua terjadi secara mendadak. Orang lainlah yang melihat potensi kita, kenapa
? karena kita beda dengan karyawan yang lain. Bukan pintarnya, tetapi bagimana
kita bisa menempatkan diri dalam pergaulan, dalam pelayanan dan kerjasama yang
baik pada semua lini bagian di perusahaan.
Seorang karyawan
profesional, tidak mau menjadi karyawan yang setengah-setengah atau jadi karyawan
rata-rata, sebab karyawan rata-rata tidak
memiliki nilai yang baik di benak atasannya, rekan kerjanya, bahkan nasabah
yang menggaji dirinya bekerja. Ia terus meningkatkan kualitas kinerjanya yang
terbaik, tekun dan sabar. Ia tidak kuatir gajinya tidak naik, tetapi yang ia
kuatirkan adalah dirinya tidak memberikan kontribusi tenaganya yang terbaik. Ia
meyakini betul bahwa penghasilan yang baik akan datang pada dirinya jika ia
terlebih dulu memberikan yang terbaik kepada perusahaan, dan melayani dengan
sepenuh hati.
Karyawan profesional
tidak suka berpura-pura membuat atasan atau temannya senang, hanya karena ada
“udang dibalik rempeyek”. Ia melayani sepenuh hati karena sebuah kesadaran diri
sehingga semua rekan kerja dan atasannya senang. Ia juga memberikan pelayanan
yang ramah kepada para nasabah, sehingga nasabah sangat mengingat dirinya, dan
nasabah jadi suka bertransaksi bisnis di BPR tempat ia bekerja. Senyumnya
selalu tersungging dan tulus sekali. Cra berkomunikasinya bisa menyenangkan
orang lain, tidak pernah ia memotong pembicaraan orang lain, bahkan selalu
menjadi pendengar dan memberikan solusi jika ada orang atau nasabah yang
mengungkapan sebuah masalah.
Karyawan profesional selalu mendengar dengan seksama jika ditegur atau dinasehati atasannya, dan sepakat memperbaiki apa yang harus ia perbaiki. Dengan demikian ia pantas menjadi profesional di bidang pekerjaannya, dan ini adalah modal hidup dirinya di masa depan. Suka dan duka dalam pekerjaan adalah sebuah seni yang bisa memperkaya khasanah pikiran bawah sadar setiap orang yang melakukannya, sehingga ia semakin bijak dan memiliki wawasan yang luas dalam menekuni profesinya. Ia sangat mencintai profesinya, dan ia meyakini profesinya bisa mencukupi hidupnya bahkan bisa berlimpah karena diperoleh dengan kerja cerdas dan kejujuran. Ia tidak takut dengan rezekinya, jadi apapun yang terjadi dengan perusahaan tempatnya bekerja sepanjang ia profesional dalam bekerja, rezeki akan terjamin dan tercukupi, karena Tuhan tahu apa yang ia butuhkan.
Karyawan profesional
bekerja bukan untuk kehebatan dirinya, melainkan untuk kehebatan pemimpinnya
dan rekan kerja dalam tim. Ia sangat suka membantu rekan kerjanya dalam tim
yang sedang mengalami kesulitan, baik dalam bentuk keterampilan maupun saran
yang bisa menyemangati. Tidak penting ia menempati jabatan atau hanya staff,
karyawan profesional pribadinya sangat disukai banyak orang. Di dalam tim ia
selalu menjadi teladan, dan memiliki kepedulian pada kondisi sekitarnya. Di
rumah ia menjadi seorang anak yang patuh pada orang tuanya dan senang berbagi
kebahagiaan.
Karyawan profesional
tidak pernah cepat puas atas apa yang telah diperolehnya. Ia terus memperbaiki
cara bekerja dan senang dengan tantangan pekerjaan yang dihadapinya. Ia
memahami karakter orang yang dilayaninya berbeda-beda, sehingga ia bisa
menempatkan dirinya dlam lingkungan pelayanan dengan nasabah, atas dan rekan
kerjanya, sehingga ia selalu diingat dan menjadi role model, sekalipun ia bukan
seorang kepala bagian atau pemimpin.
Karyawan profesional
senang dan rajin menambah ilmu dari orang yang sudah sukses, bahkan ia memiliki
figur orang yang menjadi model sehingga lebih termotivasi untuk sukses.
Berhenti belajar bagi dirinya sama saja mengunci pintu rezeki. Berhenti belajar
sama saja mengunci peluang untuk memperluas ladang rezeki dan ladang ibadah.
Jika kita memiliki kemampuan disatu bagian dan dibagikan kepada rekan yang baru
bekerja atau belum paham, dan mereka bisa itu ladang ibadah yang sangat berguna
untuk dunia akhirat.
Karyawan profesional
adalah karyawan yang bisa dipercaya, memiliki integritas, karena ia
mengutamakan menjaga amanah dari tanggung jawab yang diberikan padanya pada
saat menandatangani perjanjian kerja. Disiplin dalam bekerja termasuk
kehadiran, memahami adanya peraturan kerja yang harus dipatuhi, memberikan
masukan yang positif dan memberikan solusi atau gagasan-gagasan untuk kemajuan
perusahaan tempat ia bekerja dan menjadi rumah keduanya.
Setelah membaca artikiel ini, semoga Anda menjadi semakin profesional dalam bidang pekerjaan Anda.
Terimakasih sudah membaca artikel ini.